Jumat, 06 Mei 2011

Ana deleng dideleng ana rungu dirungu


Falsafah ana deleng dideleng, anarungu dirungu, ana rejeki setitik aja ditampik,ana wong seneng aja sirik. Merupakan falsafah kuno masyarakat cirebon yang berarti ada lihat dilihat, ada dengar didengar, ada rizki  sedikit jangan ditolak, ada orang bahagia jangan sirik. .
Sungguh sebuah falsafah hidup yang luhur dan patut kita teladani, yang  mengajak kita untuk menghormati dan menghargai orang lain dan tidak ikut campur terhadap urusan privasi orang lain.
Karena dengan kita menghargai orang lain dan menjaga perasaan orang lain serta tidak ikut campur terhadap urusan pribadi orang lain berarti kita menyelematkan diri kita sendiri .Akibat keusilan  dan keikut campuran kita  terhadap urusan pribadi orang lain yang bukan hak kita.
Fakta membuktikan banyak masalah dan peristiwa yang mengakibatkan pertikaian  dan pertengkaran disekitar lingkungan kita disebabkan karena ketersinggungan dan ketidak terimaan karena ikut campur dan usil terhadap masalah pribadi orang lain.
Oleh karena itu, mari kita menjaga perasaan orang lain dengan melihat  apa yang kita lihat, mendengar apa yang kita dengar, merasakan apa yang kita rasakan dan  menghargai privasi orang lain ,dengan tidak ikut campur terhadap masalah privasi orang lain yang bukan hak kita.
Pepatah mengatakan: " Kalau kita mau dihargai dan di hormati orang lain maka  kita harus terlebih dahulu menghargai dan menghormati orang lain".
Sungguh sebuah falsafah yang luhur yang patut kita tiru dan kita contoh demi kebaikan diri kita sendiri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar