Rabu, 13 Oktober 2010

Memaknai Filsafat Manunggale Kaula Gusti



Manunggale kaula gusti sebuah filsafat siti jenar yang kontraversi dalam pemaknaannya, sehingga siti jenarpun harus merelakan diri untuk mati demi mempertahankan prinsipnya manunggale kaula gusti tentang prisip KeTuhanan, hal ini seperti halnya riwayat sejarah tentang Al Hallaj Dan Ibnu Araby serta ulama-ulama sufi lainnya, yang merelakan mati demi memperthankan prinsipnya tentang keTuhanan.
Padahal kalau kita kaji lebih jauh tentang filsafat Manunggale Kaula Gusti yang artinya bersatunya saya dengan Tuhan dari sudut pandang sisi lain yang  positif untuk kita ambil hikmahnya, sungguh sebuah filsafat luhur, karena mengandung  makna "sesungguhnya dalam setiap tarikan nafas dan langkah kehidupan kita hendaklah senantiasa mengikuti aturan dan perintah 4jjI ,4jjl senantiasa serasa ada bersama kita dalam setiap langkah amal dan  perbuatan kita , sehingga tertanam dalam diri kita untuk tidak mengingkari dan melakukan perbuatan yang dilarang oleh 4jjl ".Tapi bukan dalam arti kita adalah Tuhan atau kita menyerupai sifat KeTuhanan, karena itu adalah kekafiran yang nyata,. Dan kalau kita kaji lebih jauh dalam kutipan percakapan siti jenar dengan salah satu Sunan dalam  hikayat cerita tentang siti jenar, ketika ia dipanggil oleh salah satu sunan ( sunan kudus )  untuk menghadap wali songo dalam percakapannya yang kurang lebih sebagai berikut : Sunan : hai jenar anda dimohon menghadap kanjeng sunan wali songo untuk menghadap". Syeh siti jenar mengtakan : "disini tidak ada jenar yang ada gusti 4jjl", sunanpun terkejut meyakini bahwa siti jenar benar-benar telah murtad dan mengaku sebagai Tuhan , dan sunanpun kembali berkata  :"hai 4jjl anda dipanggil kanjeng sunan wali songo untuk menghadap dan mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu". Siti jenarpun menjawab : " disini tidak ada 4jjl yang ada jenar ", sunanpun bingung dan kembali bertanya : Hai jenar bersama 4jjl anda disuruh menghadap kanjeng sunan wali songo", beberapa saat kemudian siti jenarpun bangkit dan mengikuti perintah sunan untuk menghadap wali songo . Dari kata-kata dan kalimat terakhir apa yang dikatakan siti jenar dapat kita ambil hikmah bahwa siti jenar tidak mengaku sebagai Tuhan, tapi siti jenar merasa bahwa dalam dirinya 4jjl senantiasa serasa ada bersamanya, sehingga tertanam dalam dirinya untuk  senantiasa  menjalankan apa yang dirpeintahkan  4jjl dan menjauhi segala laranganNya.Dalam dirinya  tertanam 4jjl senantiasa bersamanya mengikuti setiap tarikan nafas dan detak jantungnya.
Dari kutipan sekilas cerita tentang siti jenar dalam filsafatnya Manunggale Kaula Gusti, hendaklah kita senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan 4jjl dan menjauhi segala laranganNya,dan menanamkan keyakinan bahwa 4jjl senantiasa mengikuti setiap langkah dan detak jantung kita, sehingga kita menjadi manusia yang bertaqwa, taat akan segala perintahNya.Karena 4jjl Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Zat Maha segala-aalanya

2 komentar: